This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 26 Februari 2015

Prosesi Wisuda

Horeeeee.. Terlihat semuanya bahagia, raut wajah yang dulunya mirip kain lap, kena make up manislah sudah, beban yang selama di bangku kuliah sirna sudah ketika memakai baju toga ala Romawi, yang konsepnya pun tidak mengandung Islami.





Entah apa yang sebetulnya yang dibahagiakan. Orangtua, kerabat, sanak saudara, tak ketinggalan ikut terharu bangga lantaran salah satu anggota keluarganya mampu menyelesaikan studi. Mereka berfoto-riya bersama dengan mengabadikan senyuman keikhlasan. 





Setelah puas berfoya-foto, maka prosedur selanjutnya adalah memilih foto yang bagus, gila dan anti mainstream untuk kemudian dimasukkan kekandang yang bernama Facebook. Barangkali ritual mengupload foto ke Facebook adalah rangkaian prosesi wisuda yang wajib dipenuhi sebagai saksi bisu untuk menegaskan eksistensi bahwa “SAYA TELAH JADI SARJANA” .

Padahal, w
isuda itu bukan awal kesuksesan, tapi puncak kebingungan. Jika ketika kuliah dipusingkan dengan banyaknya kegiatan, maka setelah jadi sarjana mereka bingung tidak ada kegiatan, alternatif pengangguran adalah jalan satu-satunya.

Akan tetapi meskipun begitu, tetap saja minat untuk wisuda dan menyandang gelar sarjana tetap menjadi idaman kaula mahasiswa. Termasuk saya...