This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 15 Februari 2016

Mengenal Sisingamangaraja XII Dan Hubungannya Dengan Kerajaan Aceh



     
Ada yang tahu Sisingamangaraja? Kerajaan tetangga Aceh dari Sumatera Utara? Saya kira semua orang tahu, tapi hanya sedikit yang mengenal akan sejarahnya. Di berbagai artikel-artikel sejarah sudah banyak yang membahas tentang Biografi atau sejarah kehadiran kerajaan Sisingamangaraja di Sumatera Utara, tapi itu banyak yang subjektif.

Di sini, saya hanya akan membahas hubungan antara kerajaan Sisingamangaraja XII dengan kerajaan Nanggroe Aceh Darussalam, karena salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia itu sangat berpengaruh bagi sejarah Aceh (NAD).

Oke, mari sekarang kita analisa terlebih dahulu apa arti dari nama  "Sisingamangaraja" atau si Raja Batak itu. Dalam sebuah buku yang saya baca, sebetulnya Sisingamangaraja bukan orang Batak, melainkan pedagang India yang berhasil menancapkan kerajaannya di SUMUT. Arti dari nama Sisimangaraja sendiri dalam kamus bahasa Batak "Si Singa Maha Raja" yang artinya Raja Singa. Orang Batak pada zaman sekitar 500 tahun lalu sama sekali tidak mengenal singa, karena di sana tidak ada singa. Arti si raja singa itu sendiri lahir pada sekitar 100 tahun yang lalu setelah masuknya pendidikan di Sumut dan Indonesia. Lalu dari mana orang Batak bisa menyebutkan kata "Si Raja Singa" pada raja mereka? Ini yang menjadi pertanyaan besar!!?

Sebenarnya, Sisingamangaraja bukan orang Batak, dia adalah pedagang India. Mau bukti? Oke, menurut cerita secara turun-temurun, Sisingamangaraja memiliki janggut yang lebat, janggut yang lebat ini merupakan ciri-ciri orang India. Dan bukti yang lain bisa kita lihat pada namanya, SISINGAMANGARAJA, jelas sekali nama ini merupakan nama orang India, namun orang Batak salah menyebutkannya. Nama ini begitu panjang dan sama sekali tidak ada spasi, sedangkan nama orang Batak itu pendek dan diikuti dengan nama Marga, kalaupun ada orang yang percaya Sisingamangaraja marga Sinambela, itu hanya Marga pemberian saja. Nama Sisingamangaraja yang sebetulnya adalah "Sing Maharaj", nama ini ternyata salah disebutkan selama berabad-abad. SING MAHARAJ? jelas sekali ini adalah nama orang India.

Menurut berbagai versi sejarah, hubungan Sisingamangaraja XII dengan kerajaan Aceh hanya pada soal hubungan perdagangan, padahal semua itu hanya omong kosong dan itu juga termasuk bagian daripada konspirasi sejarah. Sebetulnya, hubungan itu bukan hanya dari soal perdagangan saja, melainkan ada sebuah perjanjian/komitmen antara kerajaan Sisingamangaraja XII dengan kerajaan NAD. Dan, perjanjian tersebut adalah ketika itu Sing Maharaj XII meminta bantuan kepada kerajaan tetangganya, karena kerajaan Sisingamangaraja XII terlibat perang dengan pasukan penjajahan Belanda. Siapa lagi kerajaan yang bisa membantu? ya tentu saja kerajaan NAD.
NAD bisa membantu kerajaan Sisingamangaraja XII, namun dengan satu syarat!! Syaratnya adalah Sing Maharaj XII harus terlebih dulu masuk Islam. Perjanjian ini sebetulnya ditepati oleh Maharaj XII, sayangnya penyebaran agama di tanah Batak itu sangat susah, karena mereka sudah memiliki agama "Sipele Begu", bahkan penyebaran agama Kristen yang dibawakan oleh Nommensen di tanah Batak saat ini juga terbilang sangat susah. Sudah banyak Misionaris dimakan hidup-hidup oleh bangsa Batak saat itu, dan itu pula sebabnya penyebaran Islam gagal.

Kalaupun saat ini orang Batak ada yang beragama Muslim, itu karena mereka dekat dengan Padang atau Aceh. Secara Regional, Sumut itu sebetulnya termasuk agenda penyebaran agama Islam NAD, namun gagal. Lihat saja pulau Sumatera, hanya Sumut yang merupakan basis Kristen, seharusnya Kristen itu berada di daerah Timur, karena penyebaran Islam diagendakan untuk Sumatera, lalu ke Jawa, dan seterusnya.

Bukti bahwa Sing Maharaj XII memeluk Islam, selain dari laporan oleh para Missionaris Jerman dan oleh koran-koran Belanda, indikasi lain adalah :
* Sisingamangaraja XII tidak makan babi;
* Pengaruh Islam terlihat pada bendera perang Sisingamangaraja XII dalam gambar kelewang, matahari dan bulan; dan
* Sisingamangaraja XII memiliki cap yang bertuliskan huruf Jawi (tulisan Arab-Melayu).

Nah, inilah sedikit tulisan dari saya, jika ada yang salah mohon komentarnya!.