Sebagai orang Aceh, dan salah satu manusia yang merasakan kepedihan ketika konflik di Aceh, wajib rasanya bagi saya untuk sedikit mecari dan menulis tentang kausalitas terjadinya peristiwa berdarah dan munculnya kelompok separatis yang dinamakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
GAM atau yang biasa kita kenal dengan Gerakan Aceh Merdeka adalah satu semangat yang menuntut janji pemerintah RI. Mungkin tidak semua orang tahu peristiwa awal mula gerakan ini, dan bahkan mereka yang mengikuti gerakan itu juga belum tentu tahu. Pada hakekatnya, GAM atau gerakan separatis semacamnya itu tentu saja disebabkan oleh sesuatu hal yang sangat berpengaruh bagi masyarakat, mustahil gerakan semacam ini lahir dan bertumbuh karena sesuatu hal biasa-biasa saja. Kalau kata orang sih, Aceh sudah merasa dirinya sudah bisa berdiri sendiri dengan sumber daya yang ada. Sebetulnya, bukan dari sudut pandang itu Aceh ingin memberikan protes kepada Pemerintah RI, justru ada faktor lain yang lebih besar.
Semua orang tahu Aceh ini sangat berbudaya dan menjalankan syariat Islam, bahkan dunia pun kagum dengan hal ini. Selama Nusantara dijajah Belanda, adakah buku sejarah yang mengatakan Nanggroe Aceh Darussalam sebagai Negara yang berdaulat? sayangnya tak pernah disebutkan dalam buku sejarah manapun. Jauh sebelum NKRI berdiri, Nanggroe Aceh Darussalam telah berdaulat sebagai sebuah kerajaan yang merdeka. Sebetulnya Aceh tidak pernah mendapatkan serangan dari negara manapun, karena Aceh merupakan daerah yang berdaulat secara hukum dan dibawah kerajaan Khalifah Turki Utsmani. Aceh tidak pernah diserang siapapun!!
Lalu kenapa Aceh terlibat perang di Nusantara? ini dia kronologinya...
https://habibiik.blogspot.co.id/2016/02/mengenal-sisingamangaraja-xii-dan.html
Jadi fix ya, NAD mau terlibat perang hanya untuk membantu kerajaan tetangga, dengan syarat membantu NAD menyebarkan Agam Islam. Soekarno sebetulnya tahu awal mula terlibatnya kerajaan NAD terhadap perang Sisingamangaraja XII yang telah menjadi muslim. Inilah yang dimanfaatkan Soekarno, dia berjanji akan membantu penyebaran Islam jika NAD mau terlibat perang.
Perjanjian antara Soekarno dengan Daud Beureuh pun sudah jelas, saat berkunjung ke Aceh tahun 1948, Soekarno dengan sengaja menemui tokoh Aceh, Daud Beureuh, Soekarno selaku Presiden RI menyapa Daud Beureuh dengan sebutan "kakak" sebutan yang biasa untuk para Pemimpin. Soekarno sengaja mendekatkan diri dengan kerajaan NAD untuk menggalang pasukan demi mempertahankan NKRI, Soekarno belajar dari cara negosiasi Sisingamangaraja XII agar NAD mau membantu NKRI.
Setiap perjanjian, tentu ada syarat yang disepakati bersama, dan Daud Beureuh pun mengusulkan syarat tersebut ke Soekarno untuk membantu menyebarkan Islam. Soekarno tentu saja setuju, buktinya saat ini Aceh masuk dalam NKRI, padahal sebelumnya NAD bukan NKRI.
Apa sih sebetulnya pembicaraan Soekarno dengan Daud Beureuh? Soekarno meminta bantuan Daud Beureuh agar Rakyat NAD turut andil dalam perjuangan bersenjata antara RI dan Belanda, Daud Beureuh pun setuju dengan ajakan Soekarno tersebut asalkan perang yang diperjuangkan Aceh adalah perang Sabil atau perang "fiisabilillah" yaitu perang yang jika dalam peperangan itu disebut mati Syahid bagi umat Muslim. Janji Soekarno pada Daud Beureuh adalah menyebarkan Agama Islam di Indonesia, sama seperti janji Sisingamangaraja XII kepada NAD. Sayangnya janji Soekarno dilanggar, dan Aceh hanya mendapatkan Daerah Istimewa dari Indonesia.
Itulah sebabnya ada Gerakan Aceh Merdeka. GAM ini ingin menuntut janji Pemerintah Indonesia, Namanya juga Pemerintah, sering sekali janji itu hanya sebuah wacana yang besoknya bisa dilupakan begitu saja.
Sebetulnya, Aceh ingin menuntut janji melalui Gerakan Aceh Merdeka, tapi sayangnya Pemerintah malah menobatkan mereka "Teroris", dan sampai saat ini saya masih tidak setuju penobatan GAM sebagai Teroris, dan ini juga termasuk Konspirasi. Sebenarnya julukan teroris itukan diberikan Pemerintah, Pemerintah sengaja melabeli mereka teroris, tahu kenapa? alasan Pemerintah melabeli GAM sebagai teroris karena Pemerintah ingin mengingkari janjinya dulu.
Seperti itulah aksi yang dijalankan oleh GAM hingga pada akhirnya mereka dinobatkan sebagai Teroris di Negaranya sendiri. Akar permasalahan perjuangan GAM itu sendiri ingin menagih janji yang tak pernah disebutkan dalam sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang seharusnya dicatat dengan benar, miris!! peristiwa faktual seperti ini malah dikaburkan.
Terimakasih......