Subuh Rabu legi.. Bumi pidie bergerak, tersentak mengeluarkan goncangan yang dahsyat, kalimat "Laailahaillallah" terkumandang di setiap sudut, bangunan-bangunan yang angkuh luluh seketika, sementara tubuh-tubuh yang lelap terperangkap dalam situasi..
Pidie berkabut.. Senyum kembali terselimut, hari ceria hilang ditelan duka, semangat hidup penuh luka dan lara, ketika orang tua kehilangan anak, Ketika anak harus kehilangan tempat mengadu diri. Tangisan terus berderu, air mata terus bercucur, jiwa-jiwa yang hebat lemah tak berdaya..
Pidie Jaya.. Negerimu adalah negeri para legenda, sejarah sudah berkata bahwa kau adalah raja. Kerak bumi yang bergerak mengisyaratkan Negerimu akan bangkit dan kembali "berjaya"..
Sabarlah kawan.. Anggaplah air mata itu sebagai kado cobaan Tuhan. Yakinlah esok Allah akan memperlihatkan keagungan-Nya..
Tenanglah kawan.. Kau tak sendirian, Allah mempersaudarakan orang-orang beriman, kita akan bersatu atas nama iman dan cinta, meski kita bahkan tidak pernah punya sejarah cinta sebagai sebuah bangsa, maka ketika badai meluluhlantakkan bumimu, cinta akan mengalir lebih dahsyat..
Tidurlah kawan.. Malam tak selamanya gelap, kita akan bersatu menembus pekat, karena Allah menjanjikan cahaya atas kesabaran dan ketabahan kita..
0 komentar:
Posting Komentar